BeritaWarta Melawi

UMKM di Nanga Pinoh Tercekik Biaya Produksi, Gas Subsidi 3 Kg di Nanga Pinoh Tembus Rp. 38 Ribu

485
×

UMKM di Nanga Pinoh Tercekik Biaya Produksi, Gas Subsidi 3 Kg di Nanga Pinoh Tembus Rp. 38 Ribu

Sebarkan artikel ini
Poto : Illustrasi Gas Elpiji 3 Kilo Gram

Wartamelawi.com – Harga gas elpiji subsidi 3 kilogram di Nanga Pinoh kembali melambung hingga menembus Rp38 ribu per tabung. Kondisi ini membuat pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjerit karena biaya operasional meningkat, sementara pasokan gas dengan harga wajar semakin sulit didapatkan.

Pantauan Wartawan Wartamelawi.com, di wilayah Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, kembali mengalami lonjakan signifikan. Harga gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram tabung gas melon yang biasanya dijual seharga Rp23 ribu hingga Rp25 ribu kini tembus hingga Rp38 ribu per tabung.

Kondisi ini membuat pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kian kesulitan mendapatkan gas dengan harga wajar.

Salah satu pelaku UMKM di Nanga Pinoh, Syarif Hidayatullah, mengaku kenaikan harga tersebut berdampak langsung terhadap usahanya. Ia mengungkapkan, harga gas subsidi yang seharusnya membantu masyarakat kecil justru memberatkan pelaku usaha.

“Terakhir saya beli gas tiga kilo di Nanga Pinoh sudah Rp38 ribu. Padahal ini gas subsidi. Kalau di pusat kota saja semahal itu, apalagi di daerah yang jauh dari kota,” ujarnya, Selasa (7/10/2025).

Syarif yang mengelola usaha kuliner rumahan menuturkan, kenaikan harga gas membuat biaya produksi melonjak. Akibatnya, banyak pelaku UMKM terpaksa menaikkan harga jual produk demi menutup biaya operasional.

Ia berharap pemerintah daerah bersama instansi terkait dapat memperketat pengawasan distribusi dan memastikan gas subsidi benar-benar sampai ke masyarakat yang berhak.

“Kami mohon pemerintah turun tangan. Gas subsidi ini sangat penting bagi keberlangsungan usaha kecil. Jangan sampai yang menikmati justru bukan masyarakat kecil,” tambahnya.

Keluhan Syarif juga telah ia sampaikan langsung kepada Anggota DPR RI Komisi VII, Gulam Mohamad Sharon, saat masa reses di Nanga Pinoh pada Senin (6/10/2025). Ia berharap pemerintah pusat dapat memastikan kestabilan harga gas subsidi agar UMKM tetap bisa bertahan.

“Saya sudah sampaikan ke Pak Sharon waktu beliau reses di Melawi. Harapan kami, ada kepastian harga gas subsidi di lapangan,” jelasnya.

Lonjakan harga gas bersubsidi ini menjadi perhatian serius masyarakat Kabupaten Melawi. Selain mengancam kelangsungan usaha kecil, mahalnya harga gas juga dikhawatirkan menambah beban masyarakat berpenghasilan rendah.

Masyarakat berharap pemerintah segera melakukan penertiban distribusi, pengawasan terhadap pangkalan, dan evaluasi rantai pasok agar subsidi energi benar-benar tepat sasaran dan harga gas kembali terjangkau. (Bgs).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250 Example 728x250 Example 728x250