Wartamelawi.com – Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dikelola perempuan terus menunjukkan pertumbuhan signifikan, terutama di bidang kerajinan tangan, kuliner, dan fashion. Hal ini terlihat dari antusiasme serta kualitas produk yang ditampilkan dalam kegiatan Kriya Sibung Kabupaten Melawi 2025, yang digelar di halaman Pendopo Bupati Melawi, Kamis (23/10/2025) sore.
Menteri UMKM Republik Indonesia Maman Abdurrahman, S.T., melalui Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Hubungan Lembaga, Sudaryono R, memberikan apresiasi atas kreativitas pelaku UMKM Melawi, khususnya produk berbasis Sibung (kecombrang) yang menjadi ciri khas daerah.
“Kita akan dorong Sibung ini bisa masuk dalam pasar nasional,” ujar Sudaryono R, saat membacakan sambutan Menteri UMKM RI.
Dalam sambutan itu, Sudaryono menyampaikan bahwa 64,5 persen pelaku UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan, yang menjadikan mereka penggerak utama ekonomi rakyat.
“Perempuan adalah tulang punggung ekonomi nasional. Sekecil apa pun usaha yang dijalankan, dampaknya besar bagi kesejahteraan keluarga dan kemandirian ekonomi,” tuturnya.
Menurutnya, terdapat sekitar 30 juta UMKM di Indonesia yang berkontribusi lebih dari 60 persen terhadap PDB nasional. Pemerintah pun terus berkomitmen memperkuat sektor ini melalui berbagai program seperti Sapa UMKM, KUR, sertifikasi usaha, pelatihan, dan digitalisasi pasar.
“Kami ingin UMKM naik kelas dan memiliki daya saing global. Pemerintah hadir untuk memastikan mereka mendapat akses pembiayaan, pelatihan, dan pasar yang luas,” jelasnya.
Ia juga menyoroti potensi besar Melawi yang memiliki kekayaan bahan alam seperti rotan, bambu, dan kayu untuk dikembangkan menjadi produk bernilai tinggi.
“Melawi memiliki keunggulan di sektor kerajinan dan ekonomi kreatif. Dengan bahan lokal yang diolah kreatif, produk Kriya Sibung bisa menembus pasar nasional bahkan internasional,” ucapnya.
Sudaryono menegaskan bahwa kegiatan Kriya Sibung bukan sekadar pameran, melainkan gerakan untuk membangkitkan ekonomi kreatif berbasis perempuan.
“Mari jadikan Kriya Sibung bukan hanya ajang tahunan, tetapi gerakan ekonomi rakyat yang inklusif dan memberdayakan perempuan,” tutupnya.
Sementara itu, Bupati Melawi, H. Dadi Sunarya Usfa Yursa, menyampaikan apresiasi kepada TP-PKK dan seluruh pihak yang telah menyukseskan kegiatan tersebut. Ia menilai Kriya Sibung menjadi ajang penting dalam pelestarian budaya dan penguatan ekonomi daerah.
“Kegiatan ini wujud nyata upaya kita dalam melestarikan dan mengembangkan potensi seni serta produk lokal, khususnya memperkenalkan Sibung atau kecombrang sebagai motif khas Melawi,” ujar Bupati Dadi.
Bupati juga menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas pelaku UMKM. Ia mengungkapkan bahwa terdapat 6.300 unit UMKM di Melawi yang tersebar di 11 kecamatan dan 169 desa, namun masih menghadapi kendala modal dan fasilitas.
“Kami berharap dukungan konkret dari Kementerian UMKM RI, seperti pembangunan gedung UMKM Center, bantuan modal, serta pelatihan bagi pelaku usaha agar mereka bisa berkembang dan berdampak pada perekonomian daerah,” harapnya.
Bupati Dadi menutup sambutannya dengan optimisme bahwa kreativitas para pengrajin dan pelaku UMKM akan menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi Melawi.
“Dengan dukungan semua pihak, sektor UMKM dan ekonomi kreatif dapat menjadi pilar pembangunan daerah yang berkelanjutan,” pungkasnya. (Bgs)












