Wartamelawi.com – Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskumdag) Kabupaten Melawi menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) kegiatan Sosialisasi Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. Acara ini berlangsung di Convention Hall Kantor Bupati Melawi dan dibuka secara resmi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Kabupaten Melawi, Imansyah, S.Sos, yang mewakili Bupati Melawi. Kamis, (8/5/25).
Dalam sambutannya, Imansyah menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih yang telah ditandatangani oleh Presiden pada 27 Maret 2025 lalu.
“Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih ini bukan hanya sekadar wadah untuk kegiatan ekonomi, tetapi juga menjadi simbol persatuan, kemandirian, dan kesejahteraan bersama,” ujar Imansyah.
Ia juga menegaskan dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Melawi terhadap pelaksanaan program ini sebagai bagian dari komitmen daerah dalam memperkuat ekonomi desa melalui koperasi.
“Pemerintah Kabupaten Melawi melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan menyatakan siap mendukung sepenuhnya pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di seluruh wilayah desa,” tambahnya.
Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi, sesi tanya jawab, dan diskusi bersama para camat se-Kabupaten Melawi. Diskusi ini dipandu langsung oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Melawi, Halma Trisno, S.STP.
Rapat koordinasi ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Barat, Resmi Guno, yang juga bertindak sebagai narasumber. Hadir pula Kepala Bidang Koperasi, Gatot Subroto, serta jajaran pegawai dari Diskumdag Kabupaten Melawi.
Kegiatan ini juga dibuka untuk partisipasi secara daring melalui platform Zoom Meeting, guna menjangkau peserta yang tidak bisa hadir secara langsung.
Menurut Halma Trisno, Rakor ini merupakan langkah awal yang strategis dalam mendukung visi pembangunan ekonomi desa yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami berharap koperasi-koperasi yang terbentuk nantinya bisa menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat desa, sejalan dengan semangat gotong royong dan kemandirian,” ujar Halma. (Bgs).
