Wartamelawi.com – Jembatan gantung di Desa Menunuk, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi, yang masih dalam tahap pekerjaan finishing diketahui roboh pada hari Sabtu, 23/11/2024, sekitar pukul 09.30 WIB lalu, kini sudah mulai dikerjakan kembali. Dugaan awal menyebutkan bahwa robohnya jembatan tersebut disebabkan oleh putusnya jarum keras pengunci tali sling.
Supriadi, selaku kontraktor pelaksana, saat dihubungi via seluler, menjelaskan bahwa pekerjaan jembatan telah dimulai kembali meskipun mengalami kendala. Sabtu (07/12/1014).
“Kendala saat itu adalah air banjir yang membuat kami sulit mengangkat material. Setelah air surut, kami mulai menggunakan jasa penyelam dari Kecamatan Sayan untuk membuka material jembatan yang sudah terendam pasir. Sekitar 30% material masih bisa digunakan,” ujar Supriadi.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan bertanggung jawab penuh atas perbaikan jembatan yang roboh. “Kami selaku pihak kontraktor tetap bertanggung jawab sampai jembatan tersebut selesai dan bisa digunakan oleh masyarakat. Kami juga meminta maaf atas kejadian ini, karena ini adalah musibah yang tidak kita inginkan. Targetnya, jembatan sudah bisa digunakan pada akhir Desember tahun ini. Saat ini, tali sling sebelah sudah membentang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Supriadi menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan perubahan teknik untuk memperkuat konstruksi jembatan. “Kami tidak menggunakan jarum keras lagi, tapi sebagai penguat, kami gunakan sling angkur blok dengan kedalaman cor 4 meter dan lebar 3 meter, seperti pada pembangunan jembatan gantung lainnya,” jelasnya.
Supriadi juga menyampaikan kepedulian terhadap korban yang mengalami cedera akibat insiden ini. “Terhadap adanya korban cedera, sudah kami bantu semua biaya pengobatan hingga mereka sembuh dan pulih kembali. Kami memastikan tidak ada yang terlantar akibat musibah ini,” katanya.
Ia menekankan bahwa proyek ini masih menjadi tanggung jawab kontraktor karena belum diserahterimakan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Melawi. “Jembatan ini masih dalam tanggung jawab kami meskipun belum ada pembayaran dari pengerjaan jembatan tersebut. Jembatan ini saat roboh dalam tahap finishing dan belum diserahterimakan ke Pemkab Melawi. Boleh dicek ke Dinas PUPR Melawi, untuk pekerjaan ini belum ada pencairan satu sen pun, semua pengerjaan awal sampai pada perbaikan gunakan dana pribadi,” pungkas Supriadi.
Lebih lanjut Supriadi katakan bahwa Warga Desa Menunuk sangat berharap agar perbaikan jembatan ini segera selesai. karena jembatan ini sangat vital bagi mobilitas masyarakat setempat. “Dengan segala upaya yang dilakukan, diharapkan perbaikan jembatan ini berjalan sesuai rencana dan dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Desa Menunuk dan sekitarnya,” imbuh Supriadi.
Menurut pantauan terakhir Wartawan Wartamelawi.com dilapangan, tali sling pada salah satu sisi jembatan sudah mulai dipasang kembali. Beberapa pekerja terlihat memindahkan material yang dapat diselamatkan dari runtuhan.
Diketahui Proyek rehabilitasi jembatan ini merupakan pekerjaan lanjutan dengan pelaksana lapangan CV. Sulur Ransa dan nilai kontrak sebesar Rp470.856.000,00. (Bgs)