Wartamelawi.com -Selama memimpin Kabupaten Melawi, Bupati H. Dadi Sunarya Usfa Yursa dan Wakil Kluisen terus rutin turun kelapangan.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk melihat langsung program – programnya berjalan sesuai dengan sasaran. Khususnya program – program penanganan kemiskinan.
Sesuai apa yang disampaikan Kepala Badan Pusat Statsitik (BPS) Kabupaten Melawi Yunita,SST.,M.Ec.Dev mengungkapkan persentase penduduk miskin di Kabupaten Melawi dari Tahun 2019 hingga tahun 2021 mengalami penurunan berdasarkan dari data Surve Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).
“ Kalau melihat secara makro angka kemiskinan tetap menurun,Pada saat Covid -19 hanya berdampak penduduk perkotaan, Sementara untuk penduduk Desa dari sector pertanian tidak terlalu berdampak apalagi dibantu kenaikan harga sawit pada tahun kemarin,”Kata Yunita kepada Wartawan Kamis 18 Agustus 2022 di ruang kerjanya.
Yunita mengungkapkan angka kemiskinan pada tahun 2019 12,38% Tahun 2020 12,04 % Tahun 2021 12,01% .Kalau melihat secara makro dampaknya tidak terlalu terlihat tetapi kalau melihat secara perorang pasti ada dampaknya.
“Kemungkinan angka kemiskinan Tahun 2022 menurun karna kativitas perekonomian semakin baik. Cuma posisi angka kemiskinan di Melawi dari tingkat Kabupaten dan Kota Se-Kalimantan Barat, Melawi di posisi nomor satu angka kemiskinan tertinggi,”ungkapnya.
Menurut Yunita jika dikaji sebagian besar lapangan pekerjaan dari sector pertanian yang mana produktivitas yang dihasilkan rendah.
“Dari segi posisi Melawi sedikit mempengaruhi arus pergerakan ekonomi terutama pendapatan yang beda dengan Kabupaten lainya yang dilewati oleh transportasi pergerakan aktivitas ekonomi,”ungkapnya.
Dikatakannya untuk mengurangi angka kemiskinan yang multidimensi perlu kolaborasi oleh berbagai pihak.
“Misalnya Dinas Social memberikan bantuan tepat sasaran kemudian dari Dinas Pendidikan terutama pengadaan pasilitas pendidikan karna untuk mengurangi kemiskinan Pendidikan merupakan Investasi artinya perlu adanya kolaborasi antara instansi yang ada untuk mendukung Program pengentasan kemiskinan,”katanya.
Badan Pusat Statsitik (BPS) sendiri, kata Yunita tugasnya menyediakan data sehingga nantinya data ini sebagai potret kedepanya agar bisa melakuan kebijakan untuk mengurangi kemiskinan.
“Yang jelas untuk mengurangi kemiskinan kita harus meningkatkan produktivitas jika dari sector pertanian maka dari sector tersebut harus lebih ditingkatkan kemudian petani harus lebih diperhatikan dari pemerintah setempat,” katanya.
Penulis: Syarif Nurul Hidayatullah/ Dika
