Wartamelawi.com – Menyikapi banjir diwilayah Kabupaten Melawi serta kunjungan Menteri Sosial Republik Indonesia, Dr. (H.C.) Ir. Tri Rismaharini, M.T didampingi Ketua Komisi V DPR-RI, Lasarus, S.Sos.,M.Si bersama Penjabat Kementerian Sosial RI, Penjabat Kementerian PUPR dan Penjabat Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Rabu (3/11/2021) lalu.
Wakil Bupati Melawi Drs. Kluisen saat dijumpai Wartawan Wartamelawi.com di rumah Jabatan Wakil Bupati Melawi menyampaikan ide serta wacana kedepan terkait penanggulangan banjir dan merespon perintah Menteri Sosial terkait mendirikan gudang kebutuhan pokok ( Bufferstock ) pada titik-titik tertentu demi mempermudah akses warga terdampak banjir untuk mendapatkan pasokan kebutuhan logistik. Senin (8/11/21) malam.
Menurut Kluisen kedepannya akan mendirikan Bufferstock pada tempat-tempat strategis yang mudah dijangkau langsung oleh warga yang terdampak banjir dan bagi petugas yang menyalurkan kebutuhan logistik.
“ Rencana kita kedepan akan bangun Bufferstock secara permanen di aliran sungai yang mudah dijangkau dari berbagai kecamatan yang terdampak banjir, seperti contoh di jalur sungai antara Kecamatan Nanga Pinoh dan Pinoh Utara, tepatnya di wilayah Dusun Kambut disitu bisa kita dirikan Bufferstock. Jadi masyarakat Kecamatan Nanga Pinoh dari Desa Nanga Kayan sekitarnya dan Pinoh Utara seperti Desa Tanjung Arak arah hulu sungai lainnya bahkan bagi petugas penyalur logistik akan mudah serta terjangkau apabila menggunakan perahu menuju Bufferstock, “ ucap Kluisen.
Dikatakan juga termasuk di wilayah antara Kecamatan Ella Hilir dan Kecamatan Menukung akan dibuat Bufferstock yang sama. Menurut Kluisen kalau Kecamatan yang masih bisa ditempuh dengan jalur darat seperti Kecamatan Pinoh Selatan, Sayan, Sokan Tanah Pinoh sampai ke Tanah Pinoh Barat tidak perlu dibangun Bufferstock, karna masih bisa disalurkan langsung melalui jalan darat.
“ Bufferstock yang akan kita buat permanen, tidak akan bermasalah pada kondisi pasang surutnya air, akan dirancang seperti rakit bertiang fleksibel turun naik saat terjadi pasang surut air, serta tahan diterjang arus pasang sungai. Selain ada petugas yang stanbay berjaga, juga dilengkapi dengan perahu bermesin dan sampan untuk mensuplai kebutuhan warga nantinya, “ ungkapnya.
Kluisen juga mengatakan mengingat seringnya terjadi banjir, kedepannya akan bekerjasama dengan Kementerian Sosial dan Kementerian terkait untuk mengadakan pelatihan membuat sampan dari bahan Fiberglass, guna memenuhi kebutuhan sarana transportasi saat banjir agar mempermudah evakuasi maupun penyaluran logistik kepada warga yang terdampak banjir.
“ Mengingat harga sampan dari bahan Fiberglass sangat mahal sampai ke Melawi, lebih bagus kita adakan pelatihan kepada warga untuk membuat sendiri sampan dari bahan Fiberglass, disamping itu tentu akan menambah mata pekerjaan dan penghasilan bagi masyarakat yang sudah terlatih, “ imbuhnya.
Penulis : Bagus Afrizal