BeritaPontianakWarta Melawi

Cegah Kekerasan Seksual di Kalangan Pelajar, Tim PKM 12 FISIP Untan Edukasi Bahaya Child Grooming di SMPN 8 Pontianak

540
×

Cegah Kekerasan Seksual di Kalangan Pelajar, Tim PKM 12 FISIP Untan Edukasi Bahaya Child Grooming di SMPN 8 Pontianak

Sebarkan artikel ini

Wartamelawi.com, Pontianak – Kasus kekerasan seksual terhadap anak menunjukkan tren peningkatan yang mengkhawatirkan. Berdasarkan data Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalimantan Barat, sepanjang tahun 2024 tercatat 163 kasus kekerasan yang melibatkan anak, dan 63 di antaranya merupakan kasus kekerasan seksual.

Salah satu modus yang kini marak digunakan predator seksual adalah child grooming, yaitu pendekatan yang dilakukan pelaku secara halus dan sistematis, baik melalui media sosial maupun game online, untuk menjebak anak sebagai korban.

Menyikapi kondisi tersebut, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Kelompok 12 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura (FISIP Untan) menggelar kegiatan sosialisasi bertema “Edukasi Perlindungan Anak dari Ancaman Child Grooming” pada Kamis, 7 Agustus 2025, bertempat di SMP Negeri 8 Pontianak, Jalan Parit Haji Husin (Paris) II.

Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada siswa mengenai bahaya child grooming serta langkah-langkah preventif yang bisa dilakukan. Sosialisasi diikuti oleh 40 siswa yang terdiri dari pengurus OSIS dan perwakilan kelas.

Ketua Tim PKM Kelompok 12, Dr. SY. Pudjianto, M.Si, hadir bersama anggota tim: Dr. Indah Listianingrum, M.Si, Rasidar, M.Si, dan Herri Junius Nge, S.Sos., M.Si. Dari pihak sekolah, kegiatan disambut langsung oleh Plt. Kepala Sekolah SMPN 8 Pontianak, Syarifah Hatifah, S.Pd, serta Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Ida Rahmawati, S.Pd., M.Pd.

Dalam sambutannya, Ida Rahmawati menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan edukatif ini.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan bagi siswa, khususnya pengurus OSIS yang nantinya bisa menjadi agen informasi kepada teman-teman mereka mengenai bahaya child grooming dan cara mencegahnya,” ujarnya.

“Materi ini juga sangat relevan dengan pelajaran muatan lokal di sekolah kami, yaitu Literasi Digital,” tambahnya.

Materi utama disampaikan oleh Dr. Indah Listianingrum, M.Si, yang mengupas bagaimana predator seksual mendekati anak-anak melalui pendekatan emosional di media sosial maupun platform game online.

“Child grooming adalah proses manipulatif yang bisa membuat anak tidak sadar bahwa mereka sedang dijebak. Karena itu, penting bagi anak-anak untuk mengenali modus pelaku dan membangun kebiasaan digital yang sehat,” jelasnya.

“Pencegahan tidak hanya menjadi tanggung jawab anak, tetapi juga keluarga, lingkungan pertemanan, dan sekolah. Ketiganya harus menciptakan ruang aman dan sehat untuk tumbuh kembang anak,” tegas Indah.

Para siswa tampak antusias mengikuti kegiatan. Banyak dari mereka yang sebelumnya tidak memahami istilah child grooming menjadi lebih terbuka dan sadar akan potensi bahaya dari penggunaan media sosial dan game yang tidak diawasi.

Mereka juga diberi pemahaman mengenai langkah-langkah yang dapat dilakukan jika menjadi korban atau mengetahui teman yang menjadi korban.

“Saya baru tahu kalau ternyata predator bisa menyamar jadi teman main game online. Sekarang saya jadi lebih hati-hati,” ujar Alya, salah satu peserta kegiatan.

Melalui kegiatan ini, Tim PKM FISIP Untan berharap siswa tidak hanya lebih waspada, tetapi juga mampu menjadi perpanjangan tangan edukasi kepada lingkungan sekitarnya. Edukasi dini dinilai sebagai langkah penting dalam mencegah meningkatnya kasus kekerasan seksual terhadap anak di Kalimantan Barat, khususnya di Kota Pontianak. (Her Jenius).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250 Example 728x250 Example 728x250