Uncategorized

Wakil Bupati Hadiri Festival Kue Bulan, Ribuan Kue Dibagikan, Tradisi Tionghoa Menyatu dalam Keberagaman

440
×

Wakil Bupati Hadiri Festival Kue Bulan, Ribuan Kue Dibagikan, Tradisi Tionghoa Menyatu dalam Keberagaman

Sebarkan artikel ini

Wartamelawi.com – Festival Kue Bulan di Kabupaten Melawi berlangsung meriah dan penuh makna. Acara yang digelar Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) pada Senin malam (6/10/2025) malam, dihadiri Wakil Bupati Melawi, Malin, S.H., serta berbagai unsur masyarakat lintas etnis dan budaya. Perayaan yang dulu digelar dalam lingkup keluarga kini menjelma menjadi pesta rakyat yang menyatukan seluruh warga Melawi di bawah cahaya rembulan.

Perayaan Festival Kue Rembulan atau Zhong Qiu Jie telah menjadi bagian penting dari tradisi masyarakat Tionghoa di Melawi. Tradisi ini menjadi bentuk penghormatan kepada leluhur dan ungkapan syukur atas hasil panen. Namun seiring waktu, perayaan tersebut berkembang menjadi festival kebersamaan yang terbuka untuk semua kalangan masyarakat.

Poto : Wakil Bupati Melawi, Malin, SH.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Melawi, Malin, S.H., menyampaikan apresiasi kepada MABT dan seluruh panitia yang telah berhasil menyelenggarakan acara budaya yang penuh nilai kebersamaan tersebut. Ia menilai Festival Kue Bulan tidak hanya menjadi sarana pelestarian budaya Tionghoa, tetapi juga wadah memperkuat persaudaraan antarwarga Melawi.

“Pemerintah Kabupaten Melawi menyambut baik kegiatan seperti ini. Festival Kue Bulan menunjukkan bahwa keberagaman adalah kekuatan kita. Di Melawi, semua budaya punya tempat yang sama, semua warga punya peran yang sama dalam menjaga keharmonisan,” ujar Malin dalam sambutannya.

Ia juga berharap kegiatan budaya seperti Festival Kue Bulan dapat terus digelar setiap tahun, menjadi ruang interaksi lintas etnis, serta memperkuat semangat gotong royong dan toleransi di tengah masyarakat.

“Mari kita jaga dan teruskan semangat kebersamaan ini. Perbedaan bukan alasan untuk terpisah, tapi jembatan untuk saling memahami dan menghormati,” tambahnya disambut tepuk tangan hangat para tamu yang hadir.

Sementara itu, Ketua MABT Melawi, Taufik, mengaku bersyukur karena dukungan pemerintah daerah dan semangat gotong royong panitia membuat festival tahun ini berjalan sukses. Baginya, Festival Rembulan bukan sekadar hiburan tahunan, tetapi simbol kebersamaan lintas budaya yang harus terus dijaga.

Malam itu, halaman sekretariat MABT tampak semarak. Lampion warna-warni memantulkan cahaya lembut ke wajah-wajah bahagia pengunjung. Masyarakat Tionghoa, Dayak, Melayu, hingga Jawa duduk berdampingan menikmati sajian musik dan pertunjukan barongsai.

Suasana semakin hangat ketika artis Mandarin dari Jakarta, Meidy Lie dan Hen Hen, tampil memukau dengan lagu-lagu klasik Mandarin. Puncak keceriaan terjadi saat Kapolres Melawi, AKBP Harris Batara Simbolon, turut naik ke panggung dan membawakan lagu Mandarin. Aksi spontan itu disambut tepuk tangan riuh dan sorakan hangat dari penonton.

Selain hiburan, panitia juga membagikan ribuan kue Rembulan secara gratis kepada masyarakat yang hadir. Kue berbentuk bulat itu menjadi simbol persatuan, keharmonisan, dan doa agar keluarga tetap utuh di bawah cahaya bulan.

Bagi masyarakat Tionghoa, setiap potongan kue Rembulan melambangkan cinta keluarga dan penghormatan terhadap leluhur. Namun malam itu, maknanya meluas menjadi lambang persaudaraan antarwarga Melawi tanpa memandang suku, agama, dan budaya. (Bgs).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250 Example 728x250 Example 728x250