Wartamelawi.com – Diduga terjadi pemukulan dan pengancaman oleh sekelompok orang kepada Jonathan Tanuwidjaja (21) saat mendatangi untuk memanen buah pada kebun sawit miliknya di Dusun Sebaju, Desa Kebebu, Kabupaten Melawi.
Dugaan pemukulan dan pengancaman yang didapat oleh Jonathan Tanuwidjaja selaku Direktur PT Infinitas Merah Putih (PT. IMP) bersama adik kandung dan beberapa orang stafnya pada hari jumat 21 Juni 2024 patut diduga dilakukan oleh orang-orang suruhan dari bapak kandung dari Jonathan Tanuwidjaja, yang saat ini kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polres Melawi.
Kepada media ini Jonathan Tanuwidjaja dipanggil Jojo menceritakan kronologis kenapa sampai terjadi pemukulan dan pengancaman terhadap dirinya. Jumat (21/6/24).
“Saya dan adik kandung saya bersama staf saya pergi ke kebun sawit untuk memanen buah sawit hasil dari kebun sawit tersebut. Kenapa saya ingin memanen kebun tersebut, karena saya adik saya ibu saya memiliki hak di kebun itu. Ketika saya berusaha membuka gerbang portal yang mereka kunci, langsung datang rama-ramai belasan orang, saat itu terjadilah adu argumen saya dan mereka di situ, kemudian tidak lama setelah itu saya langsung dipukul di bagian pipi sebelah kanan oleh seseorang yang ada di sana,” ungkap Jojo.
Menurut Jojo, kebun tersebut awalnya adalah kebun keluarga tetapi pada tahun 2021 menjadi kebun perusahaan atas namakan PT. IMP dan dirinya sebagai pemilikan saham mayoritas, kenapa dirinya ngotot harus panen di kebun sawit itu, karena selama itu menurut Jojo dirinya yang menanggung beban pajak.
“Saya di PT. IMP posisinya jelas sebagai Direktur dengan kepemilikan saham mayoritas yaitu 80 lembar tentu saja saya dan adik saya terutama memiliki hak untuk mendapatkan hasil panen tersebut, tetapi oleh bapak kandung saya sendiri gunakan orang-orang yang bisa saya bilang tidak punya kapasitas di kebun tersebut, selama 10 bulan bahkan hampir setahun ini saya tidak mendapatkan hasil apa-apa, bahkan saya harus tetap membayar pajak penghasilan kebun,” ucapnya.
Masih menurut Jojo, pada saat di lokasi kejadian, dirinya juga diancam oleh beberapa orang yang menjaga portal apabila dirinya berani datang kembali untuk melakukan panen buah sawit. Atas kejadian pemukulan dan pengancaman Jojo telah membuat Laporan Polisi di Mapolres Melawi.
“Saya telah melaporkan hal ini kepada Polres Melawi. Saya juga sudah melakukan visum di dua rumah sakit yang ada di Melawi yaitu di RSUD Melawi dan di Klinik Kasih Bunda Jaya untuk melengkapi laporan dan tinggal menunggu hasilnya dan saya harap aparat penegak hukum di Melawi ini menindaklanjuti kasus saya, karena ini sudah terjadi kedua kalinya,” terang Jojo.
Jojo juga menambahkan, sebelumnya pada Selasa 22 Agustus 2023 lalu, pernah terjadi dugaan kekerasan fisik yang dilakukan oleh bapak kandung dan hal tersebut juga telah dilaporkan kepada Polres Melawi. (Bgs).