Wartamelawi.com -Kepala Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 2 Nanga Pinoh sangat mendukung dan berkomitmen atas kebijakan Gubernur Kalimantan Barat untuk memberantas pungutan liar ( pungli) di lingkungan sekolah.
” Saya sangat mendukung atas kebijakan Gubernur Kalimantan Barat, Pak Sutarmidji untuk memberantas pungutan liar dilingkungan sekolah. Kami pun berkomitmen khusus nya di SMAN 2 Nanga Pinoh ini tidak akan terjadi pungutan liar tersebut,” ungkap Kepsek SMAN 2 Nanga Pinoh, Jidan saat ditemui diruang kerjanya, Selasa 4 Oktober 2022.
Kata Jidan, ada beredar kabar dalam pemberitaan di beberapa media massa, dugaan Pungli itu terjadi di SMAN 2 Nanga Pinoh.
” Kemarin ada beredar di beberapa media massa adanya dugaan Pungli di SMAN 2 Nanga Pinoh ini, dengan modus jual seragam sekolah. Dengan ini kami katakan itu tidak benar. Kami tidak ada melakukan penjualan seragam sekolah, seperti seragam putih abu-abu dan pramuka. Kami sampaikan keseluruh orang tua murid pakaian seragam tersebut banyak dijual dipasar,” tegasnya.
Kepsek SMAN 2 Nanga Pinoh juga mengatakan bahwa sesuai dengan kesepakatan bersama, Komite Sekolah dan seluruh orang tua murid yang hadir bahwa pihak sekolah dan Komite Sekolah boleh menyediakan pakaian yang sifatnya khusus seperti batik. Sesuai fakta integritas tersebut yang saya tandatangani.
” Pak Gubernur pun secara lisan dengan jarak 3 meter dengan saya menyampaikan melarang kita untuk menyediakan seragam sekolah, kecuali seragam sifatnya khusus seperti batik. Itu sangat jelas saya dengar,” tambahnya.
Menurut Jidan, praktik pungutan liar atau pungli itu tidak ada yang namanya hasil kesepakatan bersama. Yang ada hanya keputusan pribadi untuk menguntungkan diri sendiri dengan melawan peraturan yang ada.
” Nah, kami disini aturan yang mana kami langgar. Untuk penyediaan seragam yang bersifat khas atau batik, itu tidak ada larangan dari Pak Gubernur dan untuk penyediaan seragam batik tersebut pun itu kita ambil keputusan bersama,” pungkasnya.
Pesan Jidan, sebaiknya sebelum menyampaikan informasi ke publik lebih baik ada konfirmasi dahulu ke pihak yang bersangkutan. Supaya apa yang kita sampaikan ke masyarakat itu sesuai fakta.
” Kemarin ada datang ke saya seorang oknum yang mengatasnamakan Pak Gubernur untuk mengerjakan DAK di SMAN 2 Nanga Pinoh ini. Mungkin karena oknum tersebut tidak dapat mengerjakannya, maka berbagai daya dan upaya untuk menjatuhkan nama sekolah dan Kepala Sekolah SMAN 2 Nanga Pinoh ini,” tutupnya. (**)