KesehatanWarta Melawi

Dinkes Melawi Gelar Penyuluhan Pencegahan DBD

35
×

Dinkes Melawi Gelar Penyuluhan Pencegahan DBD

Sebarkan artikel ini

Wartamelawi.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi bersama Puskesmas Se-Kabupaten Melawi mengadakan Penyuluhan Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) untuk Anak-anak Sekolah dan Masyarakat Melawi dalam rangka menghadapi perubahan cuaca dan iklim saat ini di Kota Juang Nanga Pinoh Kabupaten Melawi. Selasa (30/5/23).

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi Joko Wahyono, melalui Sekataris Dinkes Melawi Ahmad Darmawan yang kerap disapa Wawan, menuturkan bahwa Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dangue yang masuk kedalam tubuh melalui perantara nyamuk Aedes Aegypti.

“Virus Dangue menyebabkan berkurangnya kadar trombosit pada manusia. Dan apabila tidak segera diobati dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah kapiler sehingga menyebabkan kematian. Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang telah membawa virus dangue dari penderita lainnya,” ungkap Wawan.

Menurut Wawan, masih banyak dari masyarakat kita yang belum memahami tentang upaya pencegahan penyakit DBD ini. Bahkan, banyak permintaan fogging untuk pemberantasan nyamuk penular DBD oleh masyarakat melalui puskesmas atau dinas kesehatan, padahal secara penatalaksanaan program pencegahan DBD, fogging adalah upaya terakhir dari pencegahan penyakit DBD dan juga harus melalui prosedur yang telah ditetapkan oleh Kemenkes RI.

Sementara untuk pencegahan sebelum terjangkit, Wawan menjelaskan, pencegahan penyakit DBD dapat dilakukan dengan 3 M plus, yakni Menguras dan menyikat dinding tempat-tempat penampungan air, seperti bak mandi, drum penampung air, paling kurang seminggu sekali, Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti gentong air, tempayan, tangki air, drum.

” Serta memanfaatkan atau mendaur ulang barang barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti, botol-botol plastik, ban mobil bekas, kaleng. Dengan plusnya yakni tidur dengan memakai kelambu atau memasang kawat kasa dan tidak menggantung pakaian,” terang Wawan.

Apabila terjangkit juga penyakit DBD, maka Fogging dilaksanakan setelah dilakukan PE (Penyelidikan Epidemiologis) terhadap tempat tinggal penderita dan dibuktikan dengan adanya Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS) atas sipenderita untuk membasmi jentik-jentik nyamuk penular DBD.

“Namun, kita semua berupayalah dengan menerapkan 3 M, agar terhindar dari berbagai penyakit, karena mencegah itu lebih baik daripada mengobati,” imbuhnya.

Sekretaris Dinkes Melawi Ahmad Darmawan juga berharap dan minta kepada seluruh Perangkat Pukesmas Se-Kab-Melawi dan para Perangkat Desa Se-Kabupaten Melawi yang mengikuti sosialisasi mampu menjelaskan kepada masyarakat dan mengajak masyarakat untuk mencegah timbulnya sumber-sumber penyakit yang berasal dari lingkungan sekitar.

Wawan berharap dengan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M Plus bersama-sama dengan masyarakat, mudah-mudahan angka kejadian DBD di Kabupaten Melawi bisa ditekan,” tutupnya. (Abd/Bgs).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250 Example 728x250 Example 728x250