BeritaOpini PublikWarta Melawi

H. Heri Iskandar Maknai Hari Kesaktian Pancasila: Di Tengah Tantangan Bangsa, Melawi Berjuang Bangkit dari Ketertinggalan

790
×

H. Heri Iskandar Maknai Hari Kesaktian Pancasila: Di Tengah Tantangan Bangsa, Melawi Berjuang Bangkit dari Ketertinggalan

Sebarkan artikel ini
Poto ; H. Heri Iskandar, SH., MH., Anggota DPRD Melawi. Ketua DPC PKB Kabupaten Melawi

Wartamelawi.com – Setiap tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Peringatan ini bukan sekadar mengenang sejarah kelam G30S/PKI, tetapi juga menjadi momentum refleksi sejauh mana nilai-nilai Pancasila benar-benar hidup dalam denyut kehidupan berbangsa dan bernegara.

Di tengah tantangan global dan polarisasi politik nasional, Pancasila tetap menjadi bintang penuntun, yang mengingatkan bangsa pada pentingnya kebersamaan, keadilan, dan kemanusiaan.

Saat ini, Indonesia menghadapi tantangan yang kompleks. Gejolak ekonomi global, inflasi, dan ketidakpastian pasar dunia membayangi ketahanan nasional. Sementara itu, masyarakat juga diuji oleh maraknya intoleransi, penyebaran hoaks, hingga memudarnya rasa saling percaya yang berpotensi mengikis persatuan. Sila kelima Pancasila, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, kerap diuji oleh kesenjangan antara pusat dan daerah maupun antara kelompok kaya dan miskin.

Memaknai Hari Kesaktian Pancasila, H. Heri Iskandar, SH., MH., Anggota DPRD Melawi sekaligus Ketua DPC PKB Kabupaten Melawi, menegaskan bahwa seluruh pemangku kepentingan di daerah harus bekerja lebih keras untuk menjemput keadilan sosial bagi seluruh masyarakat. Pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, listrik, dan internet disebutnya sebagai prioritas utama. Selain itu, keberadaan industri pengolahan dinilai penting agar hasil perkebunan tidak hanya dijual mentah, tetapi bisa memberikan nilai tambah sekaligus membuka lapangan kerja baru.

“Meski Melawi memiliki kekayaan alam melimpah seperti karet, sawit, dan kayu, perekonomiannya masih berjalan lambat. Minimnya infrastruktur, keterbatasan akses pasar, serta belum berkembangnya industri pengolahan membuat hasil bumi lebih sering dijual dalam bentuk mentah dengan harga yang fluktuatif,” ujar Heri Iskandar.

Ia menambahkan, kondisi jalan menuju sejumlah desa masih sangat memprihatinkan. Hal ini menghambat distribusi hasil bumi dan menaikkan biaya logistik. Selain infrastruktur, keterbatasan permodalan, akses teknologi, dan mutu pendidikan juga menjadi tantangan besar yang memperpanjang lingkaran kemiskinan. Kondisi tersebut mendorong banyak generasi muda Melawi memilih merantau ke kota besar untuk mencari penghidupan yang lebih baik.

Menurutnya, penguatan UMKM harus digencarkan melalui pelatihan, akses permodalan, dan pemanfaatan teknologi digital untuk memperkuat ekonomi kerakyatan. Sementara itu, peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi juga mendesak dilakukan agar generasi muda memiliki keterampilan sesuai potensi daerahnya.

“Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun ini harus menjadi pengingat bahwa perjuangan kita belum selesai. Perjuangan hari ini adalah memastikan setiap anak bangsa, termasuk yang tinggal di pelosok seperti Melawi, benar-benar merasakan keadilan dan kemakmuran. Itulah wujud kesaktian Pancasila yang sesungguhnya,” tegas Heri Iskandar usai mengikuti rapat di Gedung DPRD Melawi. Rabu (01/10/25).

Ia menutup dengan penegasan bahwa di tengah guncangan zaman, kesaktian Pancasila tidak lagi diukur dari kekuatan fisik, melainkan dari kemampuannya mempersatukan bangsa dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, memandu pembangunan yang berkeadilan, serta memastikan tidak ada satu pun daerah yang tertinggal termasuk Melawi dalam perjalanan menuju Indonesia yang maju dan sejahtera. (Bgs).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250 Example 728x250 Example 728x250