Uncategorized

Seminar Budaya Katab Kebahan Meriahkan Festival di Desa Nanga Kebebu

518
×

Seminar Budaya Katab Kebahan Meriahkan Festival di Desa Nanga Kebebu

Sebarkan artikel ini

Wartamelawi.com – Festival Budaya Katab Kebahan yang berlangsung di Desa Nanga Kebebu, Kecamatan Nanga Pinoh, semakin semarak dengan digelarnya Seminar Budaya Katab Kebahan pada Jumat (22/8/2025). Bertempat di Balai Betomu, kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 11.00 WIB ini menghadirkan Prof. Dr. H. Zainuddin, MA sebagai narasumber tunggal dengan materi bertajuk “Merawat Jejak Leluhur, Menganyam Masa Depan”. Diskusi berjalan hangat dengan kehadiran Bang Yusli, tokoh budaya Kebebu, yang memantik jalannya dialog.

Seminar diikuti oleh 32 peserta yang terdiri dari perwakilan IWKK, 11 pasak, perangkat desa, serta guru-guru SD dan SMP. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa masyarakat memiliki kepedulian tinggi terhadap pelestarian budaya. Kegiatan ini menjadi salah satu agenda puncak dalam rangkaian Festival Budaya Katab Kebahan yang digelar selama tiga hari, mulai 20 hingga 22 Agustus 2025.

Seminar ini merupakan hasil kolaborasi antara Forum Pembangunan Berkelanjutan (FPB) Melawi, Ikatan Warga Katab Kebahan (IWKK), WWF, serta Pasak-Pasak Katab Kebahan. Dalam sambutannya, perwakilan FPB Melawi, Eko Susilo, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam terselenggaranya acara tersebut.

“Seminar kebudayaan ini diharapkan mampu menjadi wadah masukan agar budaya Katab Kebahan tetap lestari di tengah derasnya arus modernisasi,” ujarnya.

Eko juga menegaskan bahwa FPB Melawi dalam beberapa tahun terakhir fokus pada penguatan kapasitas dan tata kelola di lanskap Katab Kebahan. “Di antaranya dengan mendorong pengakuan masyarakat hukum adat, terutama di Pasak Kebebu dan Pasak Birapati yang sudah maupun akan memperoleh pengakuan dari Pemerintah Daerah Melawi,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa kolaborasi lintas pihak sangat penting untuk menghidupkan kembali tradisi yang nyaris terlupakan. “Banyak warisan budaya Katab Kebahan yang mulai ditinggalkan. Melalui festival ini, kami ingin agar tradisi itu dapat diwariskan kembali dari generasi ke generasi,” tuturnya.

Dukungan juga datang dari pemerintah desa. Plt. Kepala Desa Nanga Kebebu, Siyondi, SP, mengungkapkan rasa bahagianya atas terselenggaranya kegiatan tersebut. “Pemerintah desa merasa senang karena seminar budaya ini bisa berjalan lancar. Kami menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya dan berharap kegiatan positif seperti ini terus digelar di desa-desa lain,” ucapnya.

Sementara itu, Prof. Dr. H. Zainuddin, MA memberikan apresiasi terhadap kerja keras gabungan organisasi di Kebebu. “Seminar ini adalah wujud nyata dari upaya menganyam masa depan dengan tetap merawat masa lalu, salah satunya melalui festival budaya Katab Kebahan,” ungkap akademisi IAIN Pontianak itu.

Ia kemudian menjelaskan bahwa kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa manusia yang mencakup bahasa, teknologi, sistem sosial, sistem kepercayaan, pengetahuan, hingga kesenian. “Festival budaya menjadi salah satu media penting untuk mengekspresikan sekaligus menjaga keberlangsungan kekayaan budaya tersebut,” pungkasnya. (*/Bgs).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250 Example 728x250 Example 728x250