BeritaKunkerParlemenPemerintahWarta Melawi

Alih Status Jalan PT Erna Jadi Jalan Nasional, DPR RI Dorong Konektivitas Kalbar-Kalteng

534
×

Alih Status Jalan PT Erna Jadi Jalan Nasional, DPR RI Dorong Konektivitas Kalbar-Kalteng

Sebarkan artikel ini
Poto : Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, bersama Kementerian PUPR, saat meninjau jalan PT Erna Djuliawati

Wartamelawi.com – Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, menekankan pentingnya pengalihan jalan PT Erna Djuliawati di Melawi menjadi jalan nasional. Jalur ini menjadi urat nadi aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat, sekaligus memudahkan warga Kalbar dan Kalteng untuk berobat, sekolah, dan berdagang antarprovinsi.

Masyarakat Kabupaten Melawi kini mendapat perhatian serius terkait kebutuhan infrastruktur jalan dan jembatan. Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, melakukan kunjungan langsung ke daerah ini untuk mendengar aspirasi warga mengenai pembangunan jalan dan jembatan yang menjadi prioritas masyarakat.

Pada kunjungan kerja Rabu (8/10/2025), Lasarus menyoroti status jalan milik PT Erna Djuliawati yang saat ini masih berada di bawah kepemilikan perusahaan. Ia meminta Pemkab Melawi segera berkoordinasi dengan pihak perusahaan untuk mengajukan hibah resmi kepada pemerintah. Setelah proses administratif selesai, pemerintah pusat dapat mengalokasikan anggaran peningkatan jalan dan jembatan melalui APBN.

Bupati Melawi, H. Dadi Sunarya Usfa Yursa, menegaskan bahwa pengalihan jalan milik PT Erna menjadi jalan nasional sangat penting karena jalur ini berperan strategis sebagai penghubung antarprovinsi antara Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

“Melawi memiliki posisi yang sangat strategis sebagai jalur lintas antarwilayah. Banyak warga Kalimantan Tengah yang melewati Melawi untuk berobat ke RSUD maupun memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jalan ini juga vital bagi aktivitas ekonomi, distribusi hasil pertanian, perdagangan, dan logistik antar provinsi. Oleh karena itu, peningkatan status jalan ini menjadi prioritas utama,” ujar Bupati Dadi.

Lasarus menyatakan dukungannya terhadap usulan tersebut. Menurutnya, jalan PT Erna sudah menjadi jalur vital bagi masyarakat dari dua provinsi, baik untuk kegiatan ekonomi maupun sosial. Jika perusahaan berhenti beroperasi dan tidak merawat jalan, akses masyarakat berisiko terputus, termasuk akses penting untuk berobat dan berdagang.

“Kalau jalan tidak lagi dirawat, warga akan kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari, mulai dari berobat, sekolah, hingga kegiatan ekonomi,” jelas Lasarus.

Ia menambahkan, jalur ini berpotensi besar menjadi bagian dari rencana pembangunan jalan lintas tengah Kalimantan, yang menghubungkan Pontianak–Palangkaraya–Kalimantan Timur. Dibanding rute melalui kawasan Ella yang memiliki medan berat, jalur ini lebih strategis karena medannya datar dan sebagian besar telah dilakukan cut and fill sejak tahun 1980-an.

Dari segi teknis, kondisi jalan ini sudah cukup baik. Jika nantinya dihibahkan ke negara, pemerintah dapat langsung melakukan peningkatan tanpa mengeluarkan biaya besar. “Cukup ditambahkan lapisan dasar dan overlay, jalan sudah bisa diaspal. Ini akan mempercepat konektivitas sekaligus mendukung perekonomian dan akses kesehatan masyarakat di Kalbar dan Kalteng,” ungkapnya.

Meski demikian, Lasarus menekankan bahwa pengalihan status jalan harus mengikuti ketentuan hukum dan prosedur resmi, termasuk koordinasi dengan Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta pihak perusahaan. “Semua harus melalui mekanisme resmi. Pemerintah dan perusahaan perlu duduk bersama untuk membahas pengalihan jalan ini ke negara,” pungkasnya.

Sementara Supriyanus seorang Warga Kalimantan Tengah yang rutin melewati jalur PT Erna Djuliawati menekankan pentingnya jalan ini bagi kehidupan sehari-hari mereka.

“Jalan PT Erna sangat membantu kami dalam berbagai aktivitas. Jalan ini memudahkan pengiriman hasil pertanian ke pasar di Melawi dan Pontianak, membuat distribusi lebih cepat dan biaya transportasi lebih ringan. Selain itu, bagi kami yang harus berobat ke RSUD Melawi, jalan ini membuat perjalanan lebih aman dan tidak memakan waktu lama, terutama kegiatan sehari-hari menjadi lebih mudah. Jika jalan ini diperbaiki dan menjadi jalan nasional, kami yakin manfaatnya akan dirasakan lebih luas oleh masyarakat, baik dari sisi ekonomi maupun kesehatan,” jelas Supriyanus. (Bgs).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250 Example 728x250 Example 728x250