Wartamelawi.com – Sebagai upaya meningkatkan partisipasi pemilih dalam pemilu 2024, Forum Studi dan Riset (Forstar) mengadakan diskusi publik di The Mie Ramen Samping Alfamart Baning Sintang, Desa Baning Kota, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, pada Sabtu, (16/12/23).
Diskusi ini menghadirkan beberapa narasumber dan peserta dari berbagai latar belakang, termasuk calon legislatif, tokoh masyarakat, dan pemuda.
Salah satu narasumber, Ireng Maulana, menekankan pentingnya masyarakat menjadi pemilih yang cerdas dalam memilih pemimpin yang bisa dipercaya untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak asal pilih pemimpin, tetapi harus melihat visi, misi, dan rekam jejaknya.
“Kita harus sadar bahwa pemilu adalah hak kita sebagai warga negara untuk menentukan nasib bangsa ini. Jangan sampai kita salah pilih pemimpin yang hanya mengejar kekuasaan dan keuntungan pribadi, tetapi tidak peduli dengan kondisi rakyat,” ujarnya.
Peserta diskusi juga menyampaikan berbagai aspirasi dan keluhan terkait kondisi daerah mereka. Eko, salah satu peserta dari Kecamatan Dedai, mengatakan bahwa ia masih merasakan ketimpangan pembangunan di daerahnya, terutama dalam hal infrastruktur listrik. Ia mengaku ada empat desa di kecamatannya yang belum teraliri listrik hingga saat ini.
“Kami merasa terabaikan oleh pemerintah. Padahal listrik adalah kebutuhan dasar yang sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat. Kami berharap ada pemimpin yang mau memperhatikan dan menyelesaikan masalah ini,” katanya.
Sementara itu, salah satu warga Kapuas Kiri Hilir, mengaku sudah malas dengan politik. Ia mengeluh bahwa selama enam kali mengikuti pemilu, pemimpin yang dipilih selalu lupa akan janjinya. Ia juga merasa kesulitan untuk berkomunikasi dan berdiskusi dengan pemimpin tersebut.
“Saya sudah kecewa dengan politik. Pemimpin yang kami pilih selalu berubah sikap setelah terpilih. Mereka tidak mau mendengar aspirasi kami, apalagi membantu kami. Padahal kami tidak minta uang, kami hanya minta solusi untuk masalah-masalah yang kami hadapi,” katanya.
Di sisi lain, Masius Saulus, S.Sos, calon legislatif dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) nomor urut 7, mengapresiasi kegiatan diskusi publik yang diadakan oleh Forstar. Ia mengatakan bahwa diskusi ini merupakan sarana yang baik untuk saling berkomunikasi dan bertukar pikiran antara calon pemimpin dan masyarakat.
“Kami dari PSI menghargai inisiatif Forstar yang mengadakan diskusi ini. Kami ingin mendengar langsung apa yang menjadi harapan dan kebutuhan masyarakat. Kami juga ingin menyampaikan visi dan misi kami sebagai calon pemimpin yang berkomitmen untuk melayani rakyat,” ujarnya.
Masius Saulus juga menjabarkan beberapa program unggulan PSI yang berkaitan dengan isu-isu yang menjadi perhatian masyarakat, seperti kesehatan, pendidikan, dan politik uang. Ia mengatakan bahwa PSI akan memperjuangkan agar semua warga negara mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama melalui BPJS, tanpa harus mengalami diskriminasi atau kesulitan biaya.
“Kami juga akan memperjuangkan agar angka putus sekolah di Sintang bisa diturunkan. Kami sadar bahwa pendidikan adalah kunci untuk menciptakan generasi yang intelektual dan berkualitas. Kami juga menghimbau agar anak-anak muda terus berkarya dalam membangun negeri ini,” ujarnya.
Diskusi publik ini berlangsung dengan lancar dan interaktif. Peserta diskusi berharap kegiatan ini bisa menjadi contoh bagi pihak-pihak lain yang ingin mengedukasi dan menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemilu. Mereka juga berharap pemilu 2024 bisa berjalan dengan jujur, adil, dan demokratis. (*/Bgs).