Wartamelawi.com – Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPD APKASINDO) Kabupaten Melawi sukses menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-IV tahun 2025 pada Senin (26/5/2025), bertempat di Aula Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Melawi. Musda ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kelembagaan petani sawit, mengevaluasi kinerja organisasi, serta menyusun langkah strategis menghadapi tantangan industri sawit berkelanjutan di Melawi.
Acara dibuka secara khidmat dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars APKASINDO sebagai simbol semangat perjuangan petani. Musda kali ini mengusung tema “Penguatan Organisasi Petani Sawit dalam Menghadapi Tantangan Perkebunan Berkelanjutan di Kabupaten Melawi,” yang dinilai sangat relevan dengan dinamika sektor sawit saat ini.
Ketua Panitia Musda, Dr. Daniel, S.P., M.Th., dalam pidato menyampaikan bahwa Musda bukan sekadar agenda rutin organisasi, melainkan ajang evaluasi dan konsolidasi perjuangan petani sawit.
“Ini adalah momentum strategis untuk menyatukan semangat, memperbarui tekad, dan menyusun strategi bersama demi keberlanjutan perjuangan petani sawit,” ungkap Daniel.
“Petani sawit tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Kita harus bersatu dalam jaringan, kuat dalam kolaborasi, dan maju dengan gagasan,” lanjutnya.
Daniel juga mengapresiasi dukungan dari seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah dan para donatur.
“Terima kasih kepada seluruh panitia yang telah bekerja tanpa lelah, serta kepada Bupati Melawi yang selalu membuka ruang bagi organisasi petani untuk bersuara,” tutupnya.
Hadir membuka acara secara resmi, Plh. Sekda Kabupaten Melawi, Imansyah, S.Sos., mewakili pemerintah daerah. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi peran aktif APKASINDO dalam memperjuangkan hak-hak petani.
“APKASINDO sebagai wadah perjuangan petani kelapa sawit telah memainkan peran penting dalam memperkuat posisi petani di tengah dinamika industri sawit yang terus berkembang. Musda ini adalah ruang strategis untuk merumuskan langkah-langkah konkret dan realistis dalam membangun sektor perkebunan yang berkelanjutan,” ujar Imansyah.
Ia juga menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Melawi dalam mendukung penguatan kelembagaan petani.
“Pemerintah daerah hadir sebagai mitra strategis petani. Kita ingin petani sawit di Melawi menjadi subjek utama pembangunan ekonomi daerah, bukan sekadar objek kebijakan,” tambahnya.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah APKASINDO Provinsi Kalimantan Barat, Indra Rustandi, SM., C.APO., dalam sambutannya menegaskan pentingnya kemitraan yang adil antara petani dan perusahaan.
“Petani harus mendapatkan posisi yang setara dan perlindungan yang memadai dalam hubungan kemitraan,” tegas Indra Rustandi.
“APKASINDO harus menjadi garda terdepan dalam memastikan perjanjian kemitraan dilakukan secara transparan, berkeadilan, dan saling menguntungkan,” tambahnya.
Ia juga mendorong penguatan kapasitas petani sawit agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.
“Kita ingin petani sawit di Kalimantan Barat memiliki daya saing tinggi. Maka, pelatihan, pendampingan, dan penguatan manajemen kebun rakyat menjadi prioritas,” jelas Indra.
Musda kemudian berlanjut ke tahapan sidang, diawali dengan pembahasan tata tertib, pemeriksaan kuorum, pemilihan presidium sidang, serta penyampaian laporan pertanggungjawaban pengurus periode sebelumnya. Laporan ini dievaluasi dan didiskusikan bersama sebagai bentuk refleksi organisasi.
Pada Sidang Pleno II, agenda utama adalah pemilihan Ketua DPD APKASINDO Kabupaten Melawi periode 2025–2030. Pemilihan dilakukan secara demokratis melalui voting oleh 24 pemilik suara dari peserta yang hadir berbasis pengurus dan petani sawit. Dua kandidat maju dalam pemilihan, yakni Sopian Hadi, S.Sos., M.Si. dengan peolehan suara 15 dan Arta Marben Saragih, mendapatkan 9 suara. Hasilnya, Sopian Hadi memperoleh kembali terpilih sebagai Ketua DPD APKASINDO Melawi untuk periode keempat.
Dalam pidatonya, Sopian Hadi menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang kembali diberikan kepadanya.
“Saya sangat berterima kasih atas kepercayaan yang kembali diberikan kepada saya. Amanah ini bukan hanya kehormatan, tapi juga tanggung jawab besar untuk terus memperjuangkan hak-hak dan kepentingan petani sawit di Kabupaten Melawi,” ujar Sopian.
Ia menegaskan fokus kerja ke depan akan lebih diarahkan pada isu-isu fundamental yang menyentuh langsung kebutuhan petani.
“Kita akan mendorong kemitraan yang adil, mempercepat proses legalisasi lahan petani, serta meningkatkan kapasitas mereka melalui pelatihan dan pendampingan teknis yang berkelanjutan,” terangnya.
“APKASINDO harus menjadi rumah perjuangan yang inklusif dan bermartabat bagi seluruh petani sawit,” tutupnya.
Musda ditutup dengan pembacaan doa bersama, sesi foto seluruh peserta, serta peneguhan komitmen bersama untuk membangun organisasi yang lebih kuat, solid, dan adaptif. Seluruh rangkaian acara berlangsung dengan tertib, demokratis, dan penuh semangat solidaritas petani sawit Kabupaten Melawi. (Bgs).