DaerahWarta Melawi

Suar Luncurkan Buku Kampung Berkelanjutan

41
×

Suar Luncurkan Buku Kampung Berkelanjutan

Sebarkan artikel ini

Wartamelawi.com -Dua buku diluncurkan lembaga SUAR dan Forum Pembangunan Berkelanjutan (FPB) di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Melawi, Jumat (9/12) siang. Buku berjudul Sepenggal Kisah Kampung Berkelanjutan dan Gerakan Pembangunan Berkelanjutan Di Melawi dihadiri Bupati Melawi, Dadi Sunarya bersama Kadisdikbud, Yusseno.

Ketua SUAR, Sukartaji menerangkan launching dan bedah buku menjadi lanjutan dari proses kepenulisan oleh para pelajar dari Desa Nanga Kebebu dan Anggota Forum Pembangunan Berkelanjutan.

Proses menulis buku ini dimulai dengan workshop menulis buku kampung berkelanjutan yang dilaksanakan di SMPN 3 Kebebu dan juga workshop menulis bagi anggota FPB.

“Mengapa pelajar yang menulis dalam buku Sepenggal Kisah Kampung Berkelanjutan ini, sebagai bentuk transformasi pengetahuan terkait kearifan lokal yang ada di sekitar anak anak ini, sehingga harapannya pengetahuan itu bisa tersebar dan diketahui oleh generasi selanjutnya, ” ujarnya.

Sedangkan, buku Gerakan Pembangunan Berkelanjutan di Melawi melibatkan 21 penulis yang merupakan bagian dari lembaga yang tergabung dalam Forum Pembangunan Berkelanjutan. Buku ini mendeskripsikan aktivitas masing-masing lembaga dalam kontribusinya terhadap pembangunan berkelanjutan.

“Selain buku, juga ada produk film dokumenter yang diproduksi oleh Laman Inspirasi untuk menggambarkan secara visual tentang pembangunan berkelanjutan di Melawi oleh teman teman FPB dan juga sekolah mitra yang telah menjalankan pendidikan pembangunan berkelanjutan, ” jelasnya.

Bupati Melawi, Dadi Sunarya dalam sambutannya berharap keberadaan buku ini menjadi langkah awal kedepan di Melawi ini banyak orang orang yang peduli terhadap pendidikan melalui produk pengetahuan salah satunya buku yang dilaunching

“Harapan kita kedepannya juga akan banyak kisah kisah yang diangkat dan pelibatan kepada masyarakat, akademisi maupun pemerintah lebih luas lagi sehingga lebih banyak lagi produk pengetahuan, buku buku yang di launching, lebih banyak lagi penulis penulis buku sehingga membaca dan menulis benar benar menjadi budaya yang baik untuk kita,” katanya.

Ahmad Sofian salah satu pembedah buku yang hadir dalam kegiatan ini menyampaikan buku ini menjadi bukti konkrit bagaimana kearifan lokal bertransformasi. Bagaimana generasi tua yang mendengar cerita dari orang tua kemudian menyampaikan informasi ke anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah.

“Selain isi yang mumpuni, tampilannya juga menarik. Jadi buku ini luar biasa. Pemilihan kertas dengan full colour. Cantiknya tampilan juga dibarengi mantapnya isi di dalamnya,” ujarnya.

Sofian menambahkan sesungguhnya ketika buku menjadi produk kebudayaan dan pengetahuan, buku ini baru saja memulai perjalannya. Dia akan memulai perjalanan yang panjang dan kemana-mana. Dia akan dibaca ke wilayah sebarannya.

“Kalau hanya untuk didiskusi sore ini selesai sudah buku ini. Tapi kalau untuk mentransformasikan kearifan lokal itu yang menjadi penting,” paparnya.

Sementara itu, Akademisi STKIP Melawi, Ahmad Khoiri yang turut membedah buku ini menegaskan buku ini mesti diviralkan agar cerita yang dituliskan bisa menjadi inspirasi gerakan serupa di wilayah lainnya.

“Sehingga tidak hanya pembangunan berkelanjutan ada di kebebu atau satu desa tapi juga ke seluruh desa di Melawi,” ucapnya.

Buku sepenggal kisah Kampung berkelanjutan ditulis 19 pelajar asal Kebebu yang masih duduk di bangku SMP serta SMA di Melawi. Para pelajar inipun hadir langsung dalam peluncuran buku tersebut.(Syarif)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250 Example 728x250 Example 728x250