Wartamelawi.com – Pemerintah Desa Nanga Kayan menggelar Musyawarah Desa (Musdes), dengan agenda utama membahas Indeks Desa Membangun (IDM) tahun berjalan. Musdes dipimpin langsung oleh Kepala Desa Nanga Kayan, Hamdan, dihadiri oleh sejumlah unsur penting desa, termasuk Bhabinkamtibmas, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan anggotanya, para Kepala Dusun, Ketua RT, tokoh adat seperti Punggawa dan Temenggung, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Pendamping Lokal Desa (PLD) serta tokoh masyarakat lainnya. Kamis (29/4/2025) bertempat di Aula Kantor Desa Nanga Kayan.
Kepala Desa Nanga Kayan, Hamdan, katakan, Musdes ini menjadi forum strategis untuk memvalidasi data IDM, menyusun langkah perbaikan, serta memperkuat status Desa Nanga Kayan sebagai desa mandiri. IDM sendiri merupakan instrumen yang digunakan pemerintah untuk mengukur kemandirian desa berdasarkan tiga dimensi utama: ketahanan sosial, ketahanan ekonomi, dan ketahanan lingkungan.
“Musdes kali ini kami fokuskan untuk pembahasan IDM. Ini menjadi penentu posisi desa kita di tingkat kabupaten maupun nasional. Oleh karena itu, kami libatkan semua elemen agar datanya benar-benar akurat dan mewakili kondisi lapangan,” ujar Kepala Desa Nanga Kayan, Hamdan, dalam sambutannya.
Meskipun pihak Kecamatan Nanga Pinoh tidak dapat hadir secara langsung karena padatnya jadwal Musdes di desa-desa lain, komunikasi tetap berjalan lancar. Camat Nanga Pinoh dan Kasi Pemerintahan, Syafuan, memberikan arahan dan petunjuk teknis melalui aplikasi WhatsApp.
“Memang hari itu banyak desa yang melaksanakan Musdes secara bersamaan, jadi pihak kecamatan tidak bisa hadir langsung. Namun arahan dari Pak Camat dan Pak Syafuan tetap kami terima melalui WA, dan itu cukup membantu kami melaksanakan musyawarah dengan tertib,” tambah Hamdan.
Dalam forum Musdes, operator IDM dan Pendamping Lokal Desa (PLD) turut memberikan pemaparan terkait kondisi capaian indikator desa, serta tantangan-tantangan yang dihadapi di lapangan. Diskusi berlangsung aktif, di mana para peserta turut memberi masukan terhadap data dan usulan program yang bisa mendongkrak nilai IDM ke depan.
Hamdan menyampaikan harapannya agar Desa Nanga Kayan tetap mempertahankan status sebagai desa mandiri, dan jika memungkinkan, meningkatkan skor IDM meskipun hanya sedikit.
“Yang penting nilainya terus naik. Kita jaga kerja sama ini, karena tanpa dukungan semua pihak, sangat sulit untuk mempertahankan status mandiri,” tegasnya.
Hamdan juga berharap, Musdes IDM ini tidak hanya menjadi ajang pengambilan keputusan, tetapi juga bentuk keterbukaan informasi publik dan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan desa. Pemerintah Desa Nanga Kayan menegaskan komitmennya untuk terus mendorong pembangunan berbasis data dan partisipasi warga. (Bgs).